Sore yang Hijau di Taman Mangrove

Kayaknya capek dech ngajak anak-anak mengisi hari libur ke pusat perbelanjaan. Kebetulan bunnies (sebutan akrab untuk tiga anak-anakku) suka banget kalau diajak ke tempat-tempat baru dengan berbagai latar belakang yang terkait dengan sejarah atau lingkungan.



Dua minggu lalu, kami tidak sengaja melakukan sebuah perjalanan untuk memperkenalkan tanaman mangrove kepada anak-anak. Sebenarnya sih sudah tertarik dan bercita-cita mengajak anak-anak untuk bisa mengunjungi Taman Wisata Mangrove ini sejak lama. Tapi karena lokasinya cukup jauh dari rumah kami di Pamulang, akhirnya rencana tersebut urung untuk dilaksanakan.





Ternyata, setelah sampai di sana... kami justru merasa 'kenapa nggak dari dulu aja kita main ke sini'.
Terletak di belakang gedung besar yang merupakanYayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, masuk ke area Taman Wisata ini kami disambut dengan antrian yang mengular. Mungkin karena akhir pekan ya.


berpose sejenak di depan gedung megah yang menarik perhatian ini

Anak-anak yang tadinya takut karena mendengar kata 'hutan', justru berubah menjadi sangat antusias ketika menyusuri susunan batang kayu yang menyerupai jembatan itu.

Pikir-pikir, tidak jauh juga sih perjalanan kami karena saat ini tol sudah semakin menjangkau daerah-daerah yang dahulu menurut kami jauuuuhh. Jarak di Jakarta kini semakin terasa dekat (dengan catatan kalau nggak macet lho yaaa. hehehehe).

Di sana, saya mulai bercerita tentang kenapa sih mangrove itu perlu dilestarikan. Terutama untuk daerah-daerah pesisir seperti di Pantai Indah Kapuk.
Yang pasti, salah satu fungsi utama dari dilestarikannya taman mangrove ini adalah untuk melindungi garis pantai dari pengikisan atau disebut juga dengan istilah abrasi. Mangrove atau bakau juga bisa meredam gelombang besar.
Psst... di Jepang juga sudah digunakan pelestarian mangrove untuk bisa mengurangi dampak ancaman tsunami lho!

Sayangnya di Indonesia, pinggiran pantai yang justru rawan terkena tsunami malah justru beralih fungsi menjadi tambak, kebun kelapa sawit atau hal lainnya.

Trus di sana ngapain?

Main-main sejenak sebelum menyusuri taman mangrove
Sebelum menyusuri susunan batang kayu, kita bisa menemukan taman bermain anak-anak. Ga banyak memang, tapi lumayan buat menyibukkan mereka dengan kegiatan yang dekat dengan alam.

Hehehe... buat yang hobi foto, tempat ini sangat menarik lho buat spot motret. Hanya saja, dengan harga tiket masuk sebesar Rp.25.000,- kita tidak diperbolehkan membawa pocket dan kamera DSLR atau kamera profesional. Tapi jangan khawatir, kamera yang ada di HP atau smartphone boleh kok :)
Seperti yang kami lakukan ini...memotret dengan lantang menggunakan kamera smartphone (HP dan komputer tablet).




 
Buat yang niat banget mau foto-foto pakai kamera beneran, silahkan saja asalkan sebelumnya membayar ijin sebesar Rp.1.000.000,-.
Yah, buat yang memang niat foto-foto buat prewed misalnya.... bayar 1 juta sih ga papa lah ya.... 









Cukup memadai lah spot-spotnya untuk bisa gaya-gaya an. Lagian juga kan kalo kita posting di sosial media...sekalian juga memperkenalkan dan menggiatkan kegiatan go green dengan ikut melestarikan hutan bakau ini. ya ga?
(Jangan lupa postingannya dikasih hashtag "GoGreen", "saveearth" atau "tanambakau" ya :) ) 
 

Atau mungkin ada yang mau menyusuri perairan seperti di sungai Amazon? 
Bisa aja kok...karena di sana juga ada perahu atau boat yang bisa dipilih untuk kita berombongan menyusuri hutan bakau. 
Tarifnya?
Untuk naik perahu yang menampung 6 orang, bisa meluncur dengan harga Rp.250.000,-
Atau Rp. 350.000,- untuk perahu yang berisi 8 orang.
Ada juga boat dengan mesin, jadi ga perlu capek-capek mendayung... tarifnya sekitar Rp.400.000,-
Dengan catatan ya, harga ini harga turis lokal. Karena kalau turis internasional harganya beda lagi lho ya (termasuk harga tiket masuk).

Selain itu, di taman ini juga ditawarkan paket untuk bisa ikut menanam bakau lho!
Dengan membayar Rp.150.000,- per orang, kita bisa menanam pohon mangrove. Atau jika membayar Rp.500.000,- per orang, kita bisa menanam mangrove dengan papan nama kita. WOW!
  
Di sini kita juga bisa menginap lho.
Ada pilihan penginapan berupa cottage di daratan, ada juga yang di atas perairan. Tinggal pilih mau yang mana.

Penginapan yang berada di atas perairan
Begitu menyenangkan mengajak bunnies bisa tahu apa itu mangrove atau bakau... hingga mereka terkesan dan berpesan di perjalanan pulang 
"Kapan-kapan kita main ke sini lagi yaaaa!"

Ah, senangnya!







No comments