Pengalaman Mengurus Visa Schengen

Sebenernya ini bukan kali pertama mengurus visa Schengen. Kalo dulu ngurusnya pakai agen, sekarang ngurus sendiri dengan datang langsung ke Kedutaan Jerman.

Alhamdulillaaaah, saya diajak ke Frankfurt Book Fair 2016. Itu kenapa saya ngurus visa Schengen dari Kedutaan Jerman sebagai pintu masuk saya ke negara Uni Eropa.

Proses pengajuan visa ini normalnya sih minimal 2 minggu sebelum hari keberangkatan (hari kerja) dan untuk Kedutaan Jerman, hari Senin TUTUP. 

Agak deg-deg an juga sebenernya ngurus visa kali ini, karena waktunya udah mepet. Rencana berangkat tanggal 17 Oktober sementara kita baru heboh siapin ini itu di akhir September (duunnkkk!). Jadi waktu itu semua serba kepepet dan dipepet-pepetin. 

Supaya lancar ngurusnya, kita juga perlu bikin itinerary dulu perjalanan kita di negara-negara Eropa itu kemana aja. Visa Schengen sendiri berlaku untuk negara-negara Uni Eropa, di antaranya
Prancis, Italia, Belanda, Jerman, Austria, Spanyol, Swiss, Lichtenstein, Belgia, Yunani, Finlandia, Estonia, Slovenia, Slovakia, Republik Ceko, Denmark, Islandia, Hungaria, Latvia, Luxembourg, Malta, Polandia, Portugal, Norwegia dan Swedia. Jadi kalau mau ke UK.. udah pasti beda dan harus ngurus visa sendiri ke kedutaan Inggris ya. 


Ternyata tambah deg-deg an karena banyak banget berkas yang harus disiapin untuk pengajuan visa ini. Dirunut satu-persatu.. supaya ga ada yang ketinggalan. Jadi ini list berkas yang harus disiapkan yaaaa

  1. Formulir yang bisa diprint dari link ini  -- formulir ini bisa diisi dalam bahasa Indonesia juga kok. jadi daripada bingung, mending isi pakai bahasa Indonesia aja. 
  2. Pasport yang masa berlakunya paling ga 6 bulan sebelum bener-bener expired yaaaa..
  3. Menyiapkan biaya visa sebesar 60 Euro per orang.
  4. Pas foto -- Nah, pas foto ini harus yang terbaru ya.. minimal 3 bulan sebelumnya. Ukurannya pun agak nanggung (kalo gue bilang sih), karena bukan 3x4 tapi 3,5x4,5 dan porsi wajah harus 75% dengan background putih. Ini pernah gue bahas di postingan sebelumnya di sini. Saran gue sih, mending bilang aja ke tukang fotonya, "mau bikin pas foto untuk pengajuan visa schengen".. biasanya mereka ngerti harus dibikin gimana.
  5. Foto kopi KTP dan NPWP -- ini penting! sebaiknya siapkan dalam berbagai format. Difoto kopi masing-masing di satu lembar dengan ukuran biasa atau difoto kopi selembar masing-masing dengan ukuran diperbesar. Plus satu lagi, difotokopi keduanya di satu lembar dengan ukuran sebenarnya.
  6. Fotokopi KK, Akte Kelahiran & Surat Nikah , ini sebenernya buat pelengkap aja. Daripada udah sampai sana trus diminta dan kita ga sedia.. kan mendingan kita bawa aja. Karena kadang suka diminta.
  7. Print rekening koran 3 bulan terakhir. Nah, ini yang sebenernya agak bingung buat gue. Karena setelah googling sana sini tentang diapprove nya visa ini, hasil yang gue dapat banyak yang mengatakan bahwa jumlah tabungan harus ada minimal 50 juta.. 70 juta.. atau 70 Euro per hari (yang jadi kita tinggal itung aja berapa lama kita di sana). Tapi ga ada yang ngejamin juga kalo disediain jumlah segitu juga bakalan diapprove, karena ternyata banyak juga yang visa nya ditolak padahal sudah tersedia jumlah sekian itu. Intinya sih, jumlah yang minimal itu jangan tiba-tiba ada di rekening seperti disulap, karena itu bisa jadi pertanyaan juga buat orang kedutaannya. Sepertinya mereka melihat apakah ada pemasukan tetap di rekening yang memastikan bahwa kita bekerja di sini. Selebihnya? Banyak-banyak berdoa deeh yaaa :P
  8. Surat referensi dari kantor tempat kita bekerja. Surat ini sebenernya jadi jaminan bahwa kita punya tanggung jawab untuk kembali karena punya pekerjaan tetap di sini. Tulis juga di suratnya, bahwa perjalanan kita ini hanya dari tanggal berapa sampai tanggal berapa dan kita wajib masuk karena cuti sudah berakhir. Kalau yang bukan pekerja kantoran dan pebisnis, sertakan juga SIUP atau surat keterangan profesi sebagai jaminan.
  9. Surat undangan atau sponsor. Karena perjalanan kemarin intinya adalah undangan, jadi kemarin gue melengkapi permohonan visa dengan surat undangan dari acara pameran buku itu. 
  10. Booking an tiket pesawat dan hotel. Ini penting banget! Karena pasti ditanya kepastian kita berangkat dan menginap di mana. Untungnya jaman sekarang ga ribet ya, karena cukup booking aja hotel dan pesawat dan kalo (amit-amit) visanya ditolak ya ga usah dibayar. Ga rugi uang juga kan yaaa.. Buat yang di sana nginepnya ga di hotel (di rumah saudara atau teman, misalnya).. siap-siap juga ditanyain surat sponsor dari teman atau saudaranya ya. Surat ini lebih ribet ngurusnya karena si saudara atau teman yang kita kunjungi harus membuat surat tertulis yang ditandatangani bersama pasangan (kalau sudah menikah) dan dilegalisir oleh walikota setempat. Heboh kaaaann... :p
  11. Asuransi perjalanan. Asuransi ini bisa dibeli di travel agent dengan pemrakarsa Allianz, AXA dll deh. Nah, jumlah asuransi ini harus sesuai dengan berapa lama kita akan tinggal di sana. Biaya coverage nya pun minimal 30.000 Euro. 
 Nah, kalau berkas ini sudah lengkap.. baru deh bikin janji melalui email ke visastelle@jaka.diplo.de . Nanti akan dihubungi kembali perihal waktu wawancara. Sebaiknya tidak terlambat datang ya.. karena kamu ga ditungguin dan harus atur ulang jadwal lagi.

Sambil nunggu waktunya wawancara, atur napas panjang, jangan grogi. Yang perlu kamu tahu adalah tampil percaya diri dengan jawaban yang lantang dan lugas akan sangat menguntungkan buat kamu. Jadi kalau perlu ketika ditanya perihal jadwal atau apapun, kamu bisa menjelaskan secara rinci tanpa ragu-ragu. 

Karena kemarin perjalanan dinas hanya satu minggu dan selebihnya (satu minggu nya lagi) gue extend untuk jalan-jalan.. ya jelasin aja rencana perjalanan kemana. Jangan lupa juga lengkapin dokumennya, seperti booking hotel (penginapan) dan tiket perjalanan (pesawat atau kereta).

Ada kabar juga yang bilang kalau sebelumnya sudah pernah diapprove visa schengen.. akan jadi pertimbangan khusus dan peluang untuk diapprove lagi bisa lebih besar. (tapi ga tau juga yaaa). Karena penolakan pengajuan visa ini ga ada yang tau sebab musababnya.. hehehehe.. jadi, balik lagi... banyak-banyak berdoa aja..
 

Semoga artikel ini membantu yaaa... sukses buat ngurus visanya!

2 comments:

  1. Saya departure tgl 21 juli ke Jerman, sedangkan jadwal temu yang tersedia itu tinggal tanggal 16 juli ke atas. Kira kira bisa gak ya diproses? Karena kan katanya batas maksimal menentukan jadwal temu itu 2 minggu sebelum keberangkatan. Terima Kasih

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete